Kamis, 15 Desember 2016

Reformasi Indonesia



    
Reformasi mengandung arti perbaikan , pembaharuan, atau pemulihan kembali. Reformasi lahir dari  suatu gerakan masyarakat Indonesia yang menuntut diadakannya perubahan-perubahan yang menyangkut berbagai bidang kehidupan, seperti bidang politik, ekonomi, sosial, dan hukum karena ketidakpuasan masyarakat dari pemerintah (pemerintahan orde baru).
Reformasi merupakan suatu  perubahan tatanan kehidupan lama menuju tatanan kehidupan baru yang lebih baik. Reformasi yang terjadi di Indonesia pada tahun 1998 merupakan suatu gerakan yang bertujuan untuk melakukan perubahan dan pembaruan, terutama perbaikan tatanan kehidupan dalam bidang politik, ekonomi, hukum, dan sosial. Dengan demikian, reformasi telah memiliki formulasi atau gagasan tentang tatanan kehidupan baru menuju terwujudnya Indonesia baru.
Persoalan pokok yang mendorong atau menyebabkan lahirnya reformasi adalah kesulitan warga masyarakat dalam memenuhi kebutuhan pokok. Harga-harga sembilan bahan pokok (sembako), seperti beras, terigu, minyak goreng, minyak tanah, gula, susu, telur, ikan kering, dan garam mengalami kenaikan yang tinggi. Bahkan, warga masyarakat harus antri untuk membeli sembako itu.
Sementara situasi politik dan kondisi ekonomi Indonesia semakin tidak menentu dan tidak terkendali. Harapan masyarakat akan perbaikan politik dan ekonomi semakin jauh dari kenyataan. Keadaan itu menyebabkan masyarakat Indonesia semakin kritis dan tidak percaya terhadap pemerintahan Orde Baru.
Ketidakpercayaan rakyat terhadap masa pemerintahan orde baru menimbulkan kerusuhan dan menuntut mundurnya soeharto dari jabatannya, pada masa itu masa tepatnya pada 1998 dimana kericuhan terjadi dimana-dimana  yang mengakibatkan terbunuhnya 3 orang mahasiswa akibat dari aksi di 1998 tersebut, setelah presiden Soeharto mundur dari jabatannya kemudian digantikan oleh BJ.Habibie, pada masa pemerintahan BJ.Habibie keadaan mulai sedikit membaik dengan kebijakan-kebijakan baru yang ditetapkan oleh BJ.Habibie saat menjalani masa pemerintahannya, namun, masa pemerintahan BJ.Habibie tidak berlangsung, banyak faktor yang mengakibatkab BJ.Habibie harus mundir dari jabatannya, dilihat juga dari kemampuannya dibidang teknologi dirasa kurang begitu mampu dalam politik. Meskipun demikian, keadaan di Indonesia tidak seburuk masa pemerintahan orde baru, untuk membangun itu semua pentingnya kesadaran masyarakat untuk bersama-sama membangun negaranya untuk menjadi lebih baik.
            Daftar Pustaka:
Saadah, Khayatus, Maulina Rohmawati dan Yusuf Ramdhani. 2015. Era Reformasi. Serang.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar