Minggu, 25 Desember 2016

Pendidikan Matematika Realistik Indonesia” (PMRI)




Upaya pembaharuan dengan maksud memperbaiki pendidikan matematika sudah sejak lama dilakukan dengan berbagai cara dan tujuan. Ada upaya pembaharuan melalui perubahan kurikulum beserta tujuan yang diperjelas, ada pembaharuan melalui proses pembelajarannya di dalamkelas, meski sifatnya mungkin sporadis. Hal tersebut wajar dilakukan, tidak hanya di Indonesia tetapi juga di banyak negara. Indonesia pernah mengalami pembaharuan pendidikan matematika yang agak menyeluruh ketika sekolah-sekolah diarahkan untuk menggunakan “Matematika modern” meski tidak disebut secara eksplisit demikian. Demikian juga negara tetangga kita Malaysia dengan “Matematika Moden”-nya. Pada saat gencar-gencarnya matematika modern itu, Belandatidak mengikutinya. Dalam kurun waktu tahun 1970-an, Universitas UTRECHT yang memiliki lembaga penelitian, melakukan upaya pembaharuan pendidikan matematika yang dipelopori oleh Hans Freudenthal. Lembaga itu bernama Freudenthal Institute. Sedangkan karya pembaharuannya diberi nama“Realistic Mathematics Education” (RME), yang bertumpu pada realita dalamkehidupan keseharian. Pemikiran dasar RME kemudianmenyebar ke berbagai negara seperti Amerika Serikat dan negara-negara di benua Afrika. Di Indonesia digunakan nama selengkapnya “Pendidikan Matematika Realistik Indonesia” (PMRI) dalam bentuk pendek adalah“Pendidikan Matematika Realistik”, sedangkan secara operasional juga sering disebut “Pembelajaran Matematika Realistik”(PMR). Dengan demikian dapat kiranya didefinisikan bahwa “ PMRI adalah Pendidikan Matematika sebagai hasil adaptasidari Realistic Mathematics Education yang TELAH DISELARASKAN dengan kondisi budaya, geografi dan kehidupan masyarakat Indonesia umumnya.

Sumber :
Soedjadi, R. 2007. Dasar –Dasar Pendidikan Matematika Realistik Indonesia . Jurnal Pendidikan Matematika, VOL. 1 NO.2. Surabaya. File:///C:/Users/Admin/Downloads/Filsafat/807-1697-1-PB.Pdf (Diakses Pada 24 Desember 2016 Pukul 19.13)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar