Minggu, 25 Desember 2016

Dampak (Implikasi) PMR pada Kegiatan Guru




Guru perlu mengubah kebiasaannya mengajar, yang biasanya bersifat ”menggurui”. Kebiasaan itu perlu beralih kepada guru mempersiapkan pembelajarannya dengan menyiapkan atau membuat masalah kontekstual sesui dengan topik atausub topik yang diharapkan untuk dipecahkan oleh siswa sendiri. Jadi guru menyiapkan diri umtuk memandu siswa, bila perlu, sehingga kegiatan beralih kepada siswa belajar mandiri untuk memecahkan masalah kontekstual itu ataupun menemukan sesuatu. Guru haruslebih dahulu memilih mana dari pemgetahuan atau topik/sub topik yang diharapkan akan dibangun oleh anak atau siswa. Mungkin pengetahuan itu adalah konsep, operasi, sifat ataupun cara pemecahan masalah yang diharapkan akan dibangun anak atau siswa. Sudah barang tentu jangan sampai materi yang diharapkan dibangun oleh anak/siswa dimuat dalam buku siswa ataupun LKS yang terkait. Tetapi jelas harus dimuat dalam buku guru, mungkin sebagai salah satu alternatif jawaban yang diperkirakan akan dibangun oleh anak/siswa. Lain halnya untuk masalah kontekstual yang disajikan ditengah pembelajaran topik/sub topik yang dimaksud. Dalam hal ini masalah yang utama adalah pemantapan terhadap pengetahuan yang telah ditemukannya atau yang telah dibangunnya. Lain halnya dengan masalah kontekstual yang ditempatkan dibagian akhirpembelajaran suatu topik/sub topik. Dalam hal tersebutyangdiutamakan adalah kemampuan anak/siswa mengaplikasikan atau menggunakan pengetahuan yang telah ditemukannya atau dibangunnya.

Sumber :
Soedjadi, R. 2007. Dasar –Dasar Pendidikan Matematika Realistik Indonesia . Jurnal Pendidikan Matematika, VOL. 1 NO.2. Surabaya. File:///C:/Users/Admin/Downloads/Filsafat/807-1697-1-PB.Pdf (Diakses Pada 24 Desember 2016 Pukul 19.13)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar