Kamis, 15 Desember 2016

Pengaruh Teman Sebaya Terhadap Proses Belajar Siswa di Tingkat Sekolah Menengah Atas




Siswa pada tingkat menengah atas sudah memiliki daya pikir yang kritis, mereka suka berbicara atau mengeluarkan pendapatnya baik itu pada kelompok teman sebayanya atau pada gurunya yang ada disekolah. Siswa disekolah menengah atas mereka sering melakukan diskusi, sehingga dalam setiap perkumpulan antar teman sebayanya bisa terjadi pertukaran informasi dengan begitu mereka bisa saling belajar. Namun, meskipun siswa SMA memiliki daya pikir yang kritis siswa SMA juga memiliki emosi yang kurang stabil, mereka masih belum bisa mengontrol emosinya masing-masing, sehingga rentan sekali terjadi keributan antar teman sebaya, jika siswa SMA tersebut salah dalam memilih teman sebayanya disekolah maka hal itu akan mengganggu proses belajarnya di sekolah, contohnya apabila kelompok teman sebaya itu terdiri dari orang yang berperilaku buruk mereka biasnya melakukan perbuatan-perbuatan yang buruk, seperti bolos sekolah, tawuran, narkoba atau tindakan buruk lainnya. Dari perbuatan buruk ini siswa akan mudah untuk meninggalkan kewajiban belajarnya di sekolah dan akhirnya siswa tersebut akan tertinggal pelajarannya akibatnya siwa tersebut akan mengalami kegagalan pada proses belajarnya disekolah.
Meskipun siswa SMA ini dianggap sudah cukup umur untuk bisa memilih apa yang dia inginkan, namun juga peran orang tua masih sangat dibutuhkan untuk bisa mengontrol putra-putrinya agar bisa mendapatkan teman sebaya yang baik untuk anaknya.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar