Menjelang
berakhirnya periode pra-kristen, kekaisaran Romawi mencapai dominasi atas seluruh dunia
mediterania. Romawi memunculkan paradoks bagi para sejarawan ilmu. Perdaban ini
begitu canggih dan nyata-nyata modern dalam politik dan personalitasnya, begitu
gemar mempelajari disiplin hukum, sangat progresif dalam teknologi-teknologi
perang negara dan kesehatan publik, dengan akses langsung kepada kumulan
karya-karya ilmu Yunani, namun gagal menghasilkan ilmuwan seoarngpun. Memang
ada dua ilmuan yang sangat besar yang hidup selama pemerintahan Marcus Aurelius
pada abad kedua masehi, namun keduanya adalah bangsa Yunani. Galen dari
Pergamon, mensistensiskan dan memajukan studi kedokteran, anatomi dan
fisiologi. Ptolomeus dari Alexandria, membawa astronomi matematis yang
mendekati kesempurnaan klaik dan juga mencoba membawa pendekatan matematis dan
ilmiah menuju imu sosial empiris yang palig awal, serta prediksi astrologis.
Disatu sisi orang Romawi sendiri menganggap ilmu sebagai hal yang cocok hanya
untuk spekulasi yang bersifat sementara (casual speculation). Di sisi lain,
ilmu dianggap cocok hanya untuk teknik-teknik praktis. Literatur ensiklopedi
mereka berupa suatu kisah yang memperingatkan betapa merusaknya pengetahuan
bila tanpa disertai dengan standar-standar yang seksama. Masalah-masalah ilmiah
didiskusikan dengan serius dikalangan orang-orang Romawi hanya dalam
hubungannya dengan fisafat-filsafat yang berbasis etis. Dua aliran terkemuka
ialah Stoisisme dan Epikureanisme, dan amanat yang ditawarkan keduanya
untuknmenjadi manusia bijaksama, yaitu mengagungkan pengunduran diri
(resignation) dan mengajarkan kebahagiaan. Walaupun demikian, aliran yang
belakangan mampu menghasilkan sebuah maha karya ilmu yang spekulatif, De rerum matura (Tentang Hakekat Benda-benda),
karya Lukretius (satu abad sebelum masehi). Amanat dari pemjelasan-penjelasan
otomistiknya atas fenomena ialah bahwa roh-roh yang bersefat immaterial hanya
merupakan fiksi yang berfungsi untuk menanamnkan ketakutan dan kepatuhan
dikalangan orang bannyak yang mempercayai takhayul.
Daftar
Pustaka :
Ravertz,
Jeremo.R. 2014. Filsafat Ilmu.
Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar