Kamis, 15 Desember 2016

Apa itu Bakat?



Bakat adalah kemampuan untuk belajar. Bakat merupakan potensi yang dimiliki oleh seseorang sebagai bawaan sejak lahir. Contohnya seorang yang berbakat melukis akan lebih cepat mengerjakan pekerjaan lukisnya dibandingkan seseorang yang kurang berbakat.
Potensi bawaan peserta didik sampai menjadi bakat berkaitan dengan kecerdasaan intelektual (IQ) peserta didik. Tingkat intelektualitas peserta didik berbakat biasa cenderung di atas rata-rata. Namun peserta didik yang intelektualitasnya tinggi, tidak selalu menunjukan peserta didik berbakat. Misalnya, bakat seni dan olahraga, keduanya memerlukan strategi, taktik dan logika yang berhubungan dengan kecerdasan. Dengan demikian, umumnya peserta didik yang berbakat memang memiliki tingkat intelegensi di atas rata-rata.
Peserta didik yang berbakat adalah peserta didik yang mampu mencapai prestasi yang tinggi karena mempunyai kemampuan-kemampuan yang unggul. Kemampuan-kemampuan tersebut meliputi:
1.      Kemampuan intelektual umum (kecerdasan atau intelegensi)
2.      Kemampuan akademik khusus
3.      Kemampuan berpikir kreatif dan produktif
4.      Kemampuan memimpin
5.      Kemampuan dalam salah satu bidang seni
6.      Kemampuan psikomotorik (seperti dalam olahraga)
Selain itu ada faktor lain yang juga turut menentukan perkembangan potensi peserta didik menjadi bakat, yakni kecerdasan emosi (Emotional Quetint). Peserta didik yang kontrol emosinya bagus, akan lebih baik dalam mengembangkan bakat yang ia miliki. Misalnya, ketika ia memiliki bakat menyanyi, maka saat harus naik pentas ia akan menyanyi dengan penuh percaya diri. Artinya, baik IQ dan EQ berperan menunjang keberhasilan peserta didik dalam mengembangkan potensinya menjadi bakat. Namun  demikian, selama ini orang tua lebih terpaku pada upaya peningkatan intelektualitas semata, sehingga peserta didik hanya diberikan konsumsi untuk daya pikirnya dan EQ-nya tidak dikembangankan.



Jenis-jenis Bakat
1.      Bakat umum, merupakan kemampuan yang berupa potensi dasar yang bersifat umum, artinya setiap orang miliki.
2.      Bakat khusus, merupakan kemampuan yang berupa potensi khusus, artinya tidak semua orang memiliki misalnya bakat seni, pemimpin, dan olahraga. Selain itu juga bakat khusus terbagi lagi menjadi beberapa bakat anatara lain:
·         Bakat verbal : yaitu bakat tentang konsep-konsep yang diungkapkan dalam bentuk kata-kata.
·         Bakat numerikal : yaitu bakat tentang konsep-konsep dalam bentuk angka


Tanda-tanda Bakat peserta didik
Berikut ini tanda-tanda bakat yang bisa ditangkap sejak dini pada peserta didik yaitu:
1.      Mempunyai ingatan yang kuat, yaitu sanggup mengingat letak benda, tempat-tempat penyimpanan, lokasi-lokasi, dan sebagainya.
2.      Mempunyai logika dan keterampilan analitis yang kuat, yaitu sanggup menyimpulkan, menghubung-hubungkan satu kejadian denga kejadian lainnya.
3.      Mampu berpikir abstrak, yaitu membayangkan sesuatu yang tidak tampak, kemampuan berimajinasi dan asosiasi. Misalnya, membayangkan keadaan di bulan, diluar angkas atau tempat yang belum pernah dikunjungi.
4.      Mampu membaca tata letak (ruang), yaitu menguasai rute jalan, kemana harus berbelok, dan menyebutkan bentuk ruang.
5.      Mempunyai kemampuan mekanis. Misalnya, pintar bongkar pasang benda yang rumit.
6.      Mempunyai bakat musik dan seni.
7.      Pintar bersosialisasi, yaini mudah bergaul dan mudah berdaptasi.

Bakat berbeda dengan minat, jika bakat sudah ada pada diri seseorang sejak lahir, tapi minat dibentuk dari dirinya sendiri, bakat akan lebih dikembangkan secara baik apabila diiringi dengan minat, karena apabila seseorang itu memiliki bakat tapi dia tidak memiliki minat akan sulit baginya untuk mengembangkan bakatnya.

Daftar Pustaka :
Fauzan, Irfan, Ita Mafajatul Aliyah.etc. 2016. Faktor yang Mempengaruhi Belajar (Motivasi, Sikap, Minat dan Bakat). Serang.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar