Bakat adalah kemampuan untuk belajar. Bakat
merupakan potensi yang dimiliki oleh seseorang sebagai bawaan sejak lahir.
Contohnya seorang yang berbakat melukis akan lebih cepat mengerjakan pekerjaan
lukisnya dibandingkan seseorang yang kurang berbakat.
Potensi bawaan peserta didik sampai menjadi bakat berkaitan dengan kecerdasaan
intelektual (IQ) peserta didik. Tingkat intelektualitas peserta didik berbakat
biasa cenderung di atas rata-rata. Namun peserta didik yang intelektualitasnya
tinggi, tidak selalu menunjukan peserta didik berbakat. Misalnya, bakat seni
dan olahraga, keduanya memerlukan strategi, taktik dan logika yang berhubungan
dengan kecerdasan. Dengan demikian, umumnya peserta didik yang berbakat memang
memiliki tingkat intelegensi di atas rata-rata.
Peserta didik yang berbakat adalah peserta
didik yang mampu mencapai prestasi yang tinggi karena mempunyai
kemampuan-kemampuan yang unggul. Kemampuan-kemampuan tersebut meliputi:
1.
Kemampuan intelektual umum (kecerdasan atau intelegensi)
2.
Kemampuan akademik khusus
3. Kemampuan berpikir kreatif dan produktif
4. Kemampuan memimpin
5. Kemampuan dalam salah satu bidang seni
6. Kemampuan psikomotorik (seperti dalam olahraga)
Selain itu ada faktor lain yang juga turut menentukan
perkembangan potensi peserta didik menjadi bakat, yakni kecerdasan emosi
(Emotional Quetint). Peserta didik yang kontrol emosinya bagus, akan lebih baik
dalam mengembangkan bakat yang ia miliki. Misalnya, ketika ia memiliki bakat
menyanyi, maka saat harus naik pentas ia akan menyanyi dengan penuh percaya diri. Artinya, baik
IQ dan EQ berperan menunjang keberhasilan peserta didik dalam mengembangkan
potensinya menjadi bakat. Namun demikian, selama ini orang tua lebih terpaku
pada upaya peningkatan intelektualitas semata, sehingga peserta didik hanya
diberikan konsumsi untuk daya pikirnya dan EQ-nya tidak dikembangankan.
Jenis-jenis Bakat
1.
Bakat umum, merupakan kemampuan yang berupa potensi dasar yang bersifat
umum, artinya setiap orang miliki.
2.
Bakat khusus, merupakan kemampuan yang berupa potensi khusus, artinya
tidak semua orang memiliki misalnya bakat seni, pemimpin, dan olahraga. Selain
itu juga bakat khusus terbagi lagi menjadi beberapa bakat anatara lain:
·
Bakat verbal : yaitu bakat tentang konsep-konsep yang diungkapkan dalam
bentuk kata-kata.
·
Bakat numerikal : yaitu bakat tentang konsep-konsep dalam bentuk angka
Tanda-tanda Bakat peserta didik
Berikut ini tanda-tanda bakat yang bisa
ditangkap sejak dini pada peserta didik yaitu:
1.
Mempunyai ingatan yang kuat, yaitu sanggup mengingat letak benda,
tempat-tempat penyimpanan, lokasi-lokasi, dan sebagainya.
2.
Mempunyai logika dan keterampilan analitis yang kuat, yaitu sanggup
menyimpulkan, menghubung-hubungkan satu kejadian denga kejadian lainnya.
3.
Mampu berpikir abstrak, yaitu membayangkan sesuatu yang tidak tampak,
kemampuan berimajinasi dan asosiasi. Misalnya, membayangkan keadaan di bulan,
diluar angkas atau tempat yang belum pernah dikunjungi.
4.
Mampu membaca tata letak (ruang), yaitu menguasai rute jalan, kemana
harus berbelok, dan menyebutkan bentuk ruang.
5.
Mempunyai kemampuan mekanis. Misalnya, pintar bongkar pasang benda yang
rumit.
6.
Mempunyai bakat musik dan seni.
7.
Pintar bersosialisasi, yaini mudah bergaul dan mudah berdaptasi.
Bakat berbeda dengan minat, jika bakat
sudah ada pada diri seseorang sejak lahir, tapi minat dibentuk dari dirinya
sendiri, bakat akan lebih dikembangkan secara baik apabila diiringi dengan
minat, karena apabila seseorang itu memiliki bakat tapi dia tidak memiliki
minat akan sulit baginya untuk mengembangkan bakatnya.
Daftar Pustaka :
Fauzan, Irfan, Ita Mafajatul Aliyah.etc. 2016. Faktor
yang Mempengaruhi Belajar (Motivasi, Sikap, Minat dan Bakat). Serang.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar