Nilai-nilai dalam kenyataannya ada yang lebih tinggi
dan ada yang lebih rendah. Hirarkhi nilai dikelompokkan ke dalam empat tingkatan
(Deeken, 1995:44-47)seperti berikut.
Pertama, nilai-nilai kenikmatan.
Tingkatan nilai ini meliputi nilai-nilai kebendaan yang mengenakkan secara
jasmaniah dan menyebabkan orang senang. Contoh: rasa enak setalah makan, atau
karena mempunyai uang yang banyak.
Kedua, nilai-nilai kehidupan.
Tingkatan nilai kehidupanmeliputi nilai-nilai yang penting bagi kehidupan pribadi
dan bermasyarakat. Contoh: keterampilan, kesehatan, kesejahteraan perorangan
sampai dengan keadilan bermasyarakat.
Ketiga, nilai-nilai spiritual.
Tingkatan nilai spiritual meliputi macam-macam nilai kejiwaan yang sama sekali
tidak tergantung pada keadaan jasmani. Nilai kejiwaanini meliputi
kebenaran,keindahan, dan kebaikan.
Keempat,nilai-nilai kerohanian.
Tingkatan nilai kerohaniameliputi modalitas nilai yang suci. Nilai kerohanian
ini terdiri dari nilai-nilai pribadi, terutama dalam hubungannya dengan Tuhan
sebagai pribadi paling tinggi dan suci Contoh : keimanan dan ketakwaan.
Soeprapto,
Sri. 2013. Landasan Aksiologis Sistem
Pendidikan Nasional Indonesia Dalam Perspektif Filsafat Pendidikan. Cakrawala
Pendidikan.Vol.32 No. 2. Yogyakarta. file:///C:/Users/Admin/Downloads/filsafat/1485-4472-1-PB.pdf (diakses
pada 24 Desemer 2016 pukul 19.22 WIB)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar