Apa Itu Filsafat?
1. Pengertian Filsafat
Kata filsafat yang dalam bahasa
Arab falsafah yang dalam bahasa Inggris dikenal dengan istilah philosophy,
adalah berasal dari bahasa Yunani philosophia. Kata philosophia terdiri atas
kata philein yang berarti cinta (love) dan sophia yang berarti kebijaksanaan
(wisdom), sehingga secara etimologi filsafat berarti cinta kebijaksanaan (love
of wwisdom) dalam arti yang sedalam-dalamnya. Filsafat dalam pengertian
tersebut menunjukkan bahwa manusia tidak pernah secara sempurna memiliki
pengertian menyeluruh tentang segla sesuatu yang dimaksudkan kebijaksanaan,
namun terus-menerus menejarnya. Berkaitan dengan apa yang dilakukannya,
filsafat adalah pengetahuan yang dimiliki rasio manusia yang menembusi
dasar-dasar terakhir dari segala sesuatu. Filsafat menggulumi seluruh realitas,
tetapi teristimewa eksistensi dan tujuan manusia. Seorang filsuf adalah pecinta atau pencari
kebijaksanaan.
2. Pengertian Filsafat Menunrut
Beberapa Ahli
Berikut adalah pengertian
filsafat menurut beberapa ahli :
a. Plato
Filsafat adalah pengetahuan yang
berminat mencapai pengetahuan kebenaran yang asli.
b. Aristoteles
Filsafat adalah ilmu
(pengetahuan) yang meliputi kebenaran yang terkandung di dalamnya ilmu-ilmu
metafisika, logika, retorika, etika, ekonomi, politik, dan estetika (filsafat
keindahan).
c. Al Farabi
Filsafat adalah ilmu
(pengetahuan) tentang alam maujud bagaimana hakikat yang sebenarnya.
d. Rene Descartes
Filsafat adalah kumpulan segala
pengetahuan di mana Tuhan, alam, dan manusia menjadi pokok penyelidikan
e. Immanuel kant
Filsafat adalah ilmu
(pengetahuan) yang menjadi pokok pangkal dari segala pengetahuan yang di
dalamnya tercakup masalah epistemologi (filsafat pengetahuan) yang menjawab
persoalan apa yang dapat kita ketahui.
f. Langeveld
Filsafat adalah berpikir tentang
masalah-masalah yang akhir dan yang menetukkan, yaitu masalah-masalah yang
mengenai makna keadaan, Tuhan, keabadian, dan kebebasan.
Filsafat adalah usaha untuk
mengetahui segala sesuatu. Ada/Being merupakan implikasi dasar. Jadi segala
sesuatu yang mempunyai kualitas tertentu pasti dia adalah being. Filsafat
mempunyai tujuan untuk membicarakan keberadaan. Jadi, filsafat membahas lapisan
yang terakhir dari segala sesuatu atau membahas masalah-masalah yang paling
dasar.
Tujuan
filsafat adalah mencari hakikat dari sesuatu objek/segala secara mendalam.
Adapun pada ilmu pengetahuan empiris hanya membicarakan gejala-gejala.
Membicarakan gejala untuk masuk ke hakikat itulah dalam filsafat.
3. Objek Filsafat
Objek adalah sesuatu yang
merupakan bahan dari suatu penelitian atau pembentukkan pengetahuan. Setiap
ilmu pengetahuan pasti mempunyai objek, yang dibedakan menjadi dua, yaitu objek
material dan objek formal.
a. Objek Material Filsafat
Objek material , yaitu suatu
bahan yang menjadi tinjauan penelitian atau pembentukkan pengetahuan itu. Boleh
juga objek material adalah hal yang diselidiki, dipandang, atau disorot oleh
suatu disiplin ilmu. Objek material mencakup apa saja, baik hal-hal konkret
ataupun hal yang abstrak.
b. Objek Formal Filsafat
Objek formal, yaitu sudut
pandangan yang ditujukkan pada bahan dari penelitian atau pembentukan
pengetahuan itu, atau sudut dari mana objek material itu disorot. Objek formal
suatu ilmu tidak hanya memberi kutuhan suatu ilmu, tetapi pada saat yang sama
membedakannya dari bidang lain. Satu objek material dapat ditinjau dari
berbagai sudut pabdang sehingga menimbulkan ilmu yang berbeda-beda. Misalnya
objek materialnya adalah “manusia” dan manusia ini ditinjau dari sudut
pandang yang berbeda-beda sehingga ada
beberapa ilmu yang mempelajari manusia diantaranya psikologi, antropologi,
sosiologi, dan sebagainya.
Daftar Pustaka :
Surajiyo. 2007. Filsafat Ilmu dan Perkembangan di Indonesia.
Jakarta: PT Bumi Aksara
Zaprulkhan. 2012. Filsafat Umum. Depok: PT Rajagrafindo
Persada.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar