Pendekatan-Pendekatan
dalam Filsafat
Ketika mendengar
istilah filsafat maka yang terbayangkan dalam benak pikiran adalah ibarat
“moster” yang seram dimana kita akan kesulitan dalam mengerti, memahami,
filsafat itu sendiri. Filsafat dari sini melahirkan mitos-mitos dalam
seputarnya, seperti kita jangan terlalu serius dalam belajar filsafat. Bila
orang tidak kuat, jangan-jangan otak kita akan menjadi gila. Jika kita mau
melihat sebenarnya filsafat merupakan lahir dari kehidupan sehar-hari dan kita
melaluinya. Mitos tentang filsafat tersebut tersebar di orang awam. Tetapi,
sebagaian agamawan pun, mengatakan agamawan dikarenakan orang agamawan dalam
pemikirannya cenderung menerima kebenaran secara multak. Tetapi itu akan
berlainan jika kita melihat dari pemikiran kaum filosof ia menerima kebenaran
yang bersifat tidak mutlak, dikarenakan pola pemikirannya yang bersifat
induktif. Filsafat merupakan induk dari ilmu pengetahuan, dikarenakan dalam
perkembangan ilmu pengetahuan tidak dapat dilepaskan dari esensinya.
Bagi seorang pemula, memasuki dunia
filsafat bebarti memasuki ranah dunia yang begitu mempesona sekaligus menantang
dengan puluhan filosof dengan pemikirannya masing-masing. Untuk menyelami maka
diperlukan bagaiman cara mendekati filsafat dan bagaimana cara masuk untuk
mempelajarinya.
Pertama adalah pendekatan secara
historis dengan berbagai variasinya. Metode ini dipandang baik bagi para
pemula, dalam pendekatan ini pemikiran para filusuf terpenting dan latar
belakang mereka dipelajarai secara kronologis. Secara sederhana dalam
sejarahnya filsafat terbagi menjadi tiga zaman nyaitu Yunani Kuno, pertengahan
dan modern. Kedua adalah pendekatan metodologis cara ini memahami filsafat
adalah kita berfilsafat. Dalam pendekatan ini, berbagai macam metode filsafat ditimbang-timbang
dan metode tersebut dipandang terbaik untuk melakukan filsafat. Ketiga adalah
pendekatan analisis dalam pendekatan ini dalam mempelajari filsafat kita
menjelaskan unsusr-unsur dari filsafat dan dalam pendekatan ini unsur filsafat
dijelaskan dengan sejelas-jelasnya. Keempat adalah pendekatan eksistensial
dalam pendekatan ini memperkenalkan jalan hidup filosofis tanpa terbelenggu
oleh sistematikanya. Pendekatan ini tema-tema pokok filsafat dialami dengan
harapan memperoleh gamabaran filasafat secara keseluruhan.
Menurut
Donny Gahral Adian (2002), terdapat empat pendekatan dalam melihat/memahami
filsafat yaitu:
A.
Pendekatan Definisi.
B.
Pendekatan Sistimatika.
C.
Pendekatan Tokoh
D.
Pendekatan Sejarah
A. Pendekatan Definisi. Dalam pendekatan
ini filsafat dicoba difahami melalui berbagai definisi yang dikemukakan oleh
para akhli, dan dalam hubungan ini penelusuran asal kata menjadi penting,
mengingat kata filsafat itu sendiri pada dasarnya merupakan
kristalisasi/representasi dari konsep-konsep yang terdapat dalam definisi itu
sendiri, sehingga pemahaman atas kata filsafat itu sendiri akan sangat membantu
dalam memahami definisi filsafat.
B. Pendekatan Sistimatika. Objek
material Filsafat adalah serwa yang ada dengan berbagai variasi substansi dan
tingkatan. Objek material ini bisa ditelaah dari berbagai sudut sesuai dengan
fokus keterangan yang diinginkan. Variasi fokus telaahan yang mengacu pada
objek formal melahirkan berbagai bidang kajian dalam filsafat yang
menggambarkan sistimatika,
C. Pendekatan Tokoh. Pada umumnya para
filsuf jarang membahas secara tuntas seluruh wilayah filsafat, seorang filsuf
biasanya mempunyai fokus utama dalam pemikiran filsafatnya. Dalam pendekatan
ini seseorang mencoba mendalami filsafat melalui penelaahan pada
pemikiran-pemikiran yang dikemukakan oleh para Filsuf, yang terkadang mempunyai
kekhasan tersendiri, sehingga membentuk suatu aliran filsafat tertentu, oleh
karena itu pendekatan tokoh juga dapat dikelompokan sebagai pendekatan Aliran,
meskipun tidak semua Filsuf memiliki aliran tersendiri.
D. Pendekatan Sejarah. Pendekatan ini
berusaha memahami filsafat dengan melihat aspek sejarah dan perkembangan
pemikiran filsafat dari waktu ke waktu dengan melihat
kecenderungan-kecenderungan umum sesuai dengan semangat zamannya, kemudian
dilakukan periodisasi untuk melihat perkembangan pemikiran filsafat secara
kronologis.
Dari
pendekatan-pendekatan tersebut di atas, nampak sekali bahwa untuk memahami
filsafat seseorang dapat memasukinya melalui empat pintu, namun demikian bagi
pemula, pintu-pintu tersebut harus dilalui secara terurut, mengingat pintu
pendekatan Tokoh dan pendekatan Historis perlu didasari dengan pemahaman awal
tentang filsafat yang dapat diperoleh melalui pintu pendekatan definisi dan
pendekatan sistematika.
Daftar Pustaka :
Anonim.
2014. Pendekatan dalam Mempelajari Filsafat. http://nsimeon.blogspot.co.id/2014/01/pendekatan-dalam-mempelajari-filsafat.html
(diakses pada 15 Oktober 2016 pukul 8 Oktober 2016 pukul 11.00 WIB)
Fadly
Walukow. 2012. Filsafat. http://fadhlyllah.blogspot.co.id/2012/12/filsafat.html
(di akses pada 15 Oktober 2016 pukul 10.17 WIB)
Halim
Sani. 2007. Apa Filsafat itu ; (Sebuah Pengantar ke Alam Filsafat). https://halimsani.wordpress.com/2007/09/18/apakah-filsafat-itu-sebuah-pengantar-kealam-filsafat/
(diakses pada 15 Oktober 2016 pukul 10.21 WIB)