Perspektif
Pendidikan Paulo Freire
1. Pikiran fundamental pertama :
humanisasi
Proses
pendidikan dapat ditinjau dari berbagai perspektif, yaitu pendidikan sebagai
humanisasi, pendidikan hadap masalah, pendidikan pembebasan, pendidikan
dialogis, dan pendidikan kritis. Dari berbagai perspektif tersebut pikiran
fundamental Freire terletak pada humanisasi (Chonchol, dalam Freire, 1974 :
80).
Humanisasi adalah proses orang
menjadi subjek yang membuat keputusan (Freire, 1974 : 199) dalam menjalani
kehidupannya. Karena itu, pendidikan humanisasi merupakan sentral dari
perspektif-perspektif lainnya yang dikembangkan oleh Freire. Humanisasi dalam
berbagai perspektif tersebut diletakkan sebagai titik-tolak, proses, dan
titik-tuju pendidikan. Humanisasi adalah pikiran fundamental pertama Freire
dalam proses pendidikan.
2. Pikiran fundamental kedua adalah
kesadaran
Inti
dari pendidikan humanisasi adalah pembangkitan kesadaran kritis. Kesadaran
adalah sebuah totalitas – penalaran, persaan, keinginan, tubuhku, kesadaran
akan diri sendiri dan dunia, menangkap dunia yang menjadi intensiya.
Pembangkitan kesadaran tersebut dilakukan dalam varian pendidikan humanisasi,
yaitu pendidikan hadap masalah, pendidikan pembebasan, pendidikan radikal,
pendidikan transformatif, pendidikan praksis, pendidikan dialogis, dan
pendidikan kritis. Perspektif pendidikan tersebut perkembangannya
dilatar-belakangi lingkungan strategis Brasil pada tahun 1970-an yang masih
didera perbudakan sehingga tema-tema pendidikan mengusung tema penindasan dan
pembebasan.
3. Pikiran fundamental Freire yang
ketiga adalah dialog
Dialog
berada pada posisi sentral pada berbagai perspektif pendidikan tersebut. Atau
dengan kata lain, dialog merupakan sentral dari proses pendidikan
transformatif, radikal, kritis, pembebasan, praksis, dan hadap-masalah. Baik
pada proses transformatif, kritis, praksis dan hadap-masalah, dialog merupakan
proses inti. Proses dialog berlangsung pada pendidikan radikal dan pembebasan,
diarahkan pada perubahan yang lebih besar, yaitu merubah struktur sosial
penindasan ke arah struktur sosial humanisasi.
Ketiga
pikiran fundamental tersebut secara serempak menopang implementasi proses
pendidikan sebagai berikut: pertama,
pendidikan hadap masalah yaitu proses individu-individu mengembangkan kemampuan
mereka untuk mempersepsi secara kritis keberadaannya dalam dunia dan menemukan
diri sendiri. kedua, pendidikan pembebasan yaitu proses manusia yang berada
dalam struktur sosial penindasan (limit-situations) keluar dari situasi itu
(Shor & Freire, 1987: 38, 46; Freire, 1970: 47). Ketiga, pendidikan radikal
yaitu proses transformatif struktur sosial penindasan menjadi struktur sosial
humanisasi untuk semua orang. Pendidikan transformatif ialah proses manusia
membangun sejarah, bukan didikte oleh sejarah. Keempat, pendidikan praksis
yaitu proses aksi dan refleksi, yang antara yang satu dengan yang lainnya
terhubung secara diakletis tertuju
kepada humanisasi. Kelima, pendidikan dialogis, yaitu proses hubungan pendidik-terdidik
yang merupakan hubungan otentik subjek-subjek (Freire, 1974: 123) dan isi
pendidikan menjadi problematis atau tantangan yang dipelajari siswa bersama
guru, dipelajari guru bersama siswa.
Daftar
Pustaka
Ibrahim, Teguh dan Dharma Kesuma. 2016. Struktur Fundamental Pedagogik. Bandung:
PT Refika Aditama
Tidak ada komentar:
Posting Komentar