Senin, 07 November 2016

Bangkitnya Kesadaran Menuju Kesadaran Kritis

Bangkitnya Kesadaran Menuju Kesadaran Kritis

       Kesadaran memungkinkan manusia bereksistensi dengan penciptaan makna kehidupan, bukan sekedar suvival belaka sebagaimana yang menjadi aktivitas hewan. menurut Freire (2005) "kesadaran merupakan proes inti atau hakikat dari proses pendidikan kaum tertibdas, karena dengan tumbuhnya kesadaran akan menjauhkan seseorang dari Fear of Freedom". Pendagogi Freire untuk pendidikan tuna aksara melibatkan tidak hanya reading the word. ini melibatkan pengembangan kesadaran kritis (sebagai sebuah proses yang dikenal dalam bahasa Portugis sebagai conscientizacao, dalam bahasa Inggris conscientization). Pengembangan kesadaran kritis membuat orang-orang mempertanyakan hakikat dari situasi historis dan sosial mereka - membaca the world mereka- dengan tujuan bertindak sebagai subjek-subjek dalam penciptaaan masyarakat demokratis (yang pada waktu itu bersifat baru bagi Brazil).
     
      Freire mengkontrasikan kesadaran kritis seseorang dengan dua tingkat kesadaran lainnya yang lebih rendah yaitu kesadaran magis dan kesadaran naif. Freire menginginkan setiap manusia dapat membangkitkan kesadarannya agar dapat menjadi manusia yang lebih utuh. proses perkembangan bangkitnya kesadaran dapar dibagi menjadi tiga fase yaitu: kesadaran magi, naif dan kritis.

1. Kesadaran Magis

    Level kesadaran paling dangkal adalah magis (semi intransitif), pemilik kesadaran ini hampir dengan hewan yang tidak memiliki kesadarn, hewan adalah makhluk yang tidak mampu mengobjektifikasi diri sendiri ataupun aktivitasnya (Freire, 1970;100). karena ketiadaan objektivtas ini, penghidupannya"tenggelam" dalam dunia hingga ia tidak mampu memberi makna pada dunia.
   Pemilik kesadaran ini  sangat sulit dalam memperoleh pengetahuan diluar kebutuhan biologisnya. Ia hampir mati menjadi manusia, layaknya zombie, ia berjalan diatas dunia tapi tidak terlibat dalam penciptaannya.

2. Kesadaran Naif

    Pemilik kesadaran ini cenderung menyederhanakan masalah-masalah kehidupan. cara mereka menyederhanakan masalah adalah dengan menimpakan penyebabnya pada individu-individu, kemampuan kait-mengait antara masalah dan penyebabnya sangatlah rendah,ia sulit melakukan perenungan (refleksi) terhadap kondisi sosial dan historis keberadaannya di dunia.

3. Kesadaran Kritis

    Kesadaran kritis adalah kesadaran yang aktif terlibat dan melibatkan diri dengan realitas, otonom meng-kreasi atau me-rekreasi pengetahuan.Manusia yang memiliki kesadaran krits memiliki kemampuan untuk menafsirkan masalah dengan penjelasan prinsip kausalitas yang dalam, penjelasannya tidak bersumber pada hal-hal yang bersifat magis. pemilik kesadaran kritis teliti dalam menguji suatu temuan, menghindari praduga dalam menganalisis masalah,ia sangat terbuka  dan menghindari pemutarbalikan fakta.

Daftar Pustaka
Kesuma, Dharma dan Teguh Ibrahim. 2016. Struktur Fundamental Pendagogik. Bandung: PT Refika Aditama.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar